Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan
adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar
pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus
ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver).
Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada
penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan
yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta
visi, misi suatu organisasi.
Tahap-tahap menyalurkan ide melalui komunikasi :
• Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang
akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal
atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
• Penyaluran
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol
sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer
menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan,
kepala, mata dan bagian muka lainnya).Tujuan penyampaian pesan adalah untuk
mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
• Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang
dimaksud oleh pengirim
• Pengertian
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan
seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari
pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
• Tindakan
Setelah pesan dimengerti oleh si penerima, maka si penerima
dapat melakukan sesuatu sesuai dengan pesan yang disampaikan, misalnya
melaksanakan perintah.
• Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang
pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal
ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan
oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan
itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat
dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan.
Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan
yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang
dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan
serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas
persepsi
Hambatan-Hambatan Komunikasi
1. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak
hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita
dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita
dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang
kita ketahui.
3. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika
ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan
berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima
pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim
dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita
sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita.
Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi
orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit,
setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada
lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Faktor-faktor perubahan komunikasi dalam organisasi:
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi.Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan.Untuk itu perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya yaitu mengembangkan organisasi.
Adapun Proses dari perubahan:
1. Mengadakan pengkajian
2. Mengadakan
identifikasi
3. Menentukan strategi
4. Melakukan evaluasi.
Faktor-faktor penyebab Perubahan organisasi
dibedakan menjadi dua,antara lain:
1. Faktor Intern
a. Perubahan kebijakan lingkungan
b. Perubahan tujuan
c. Perluasan wilayah operasi tujuan
d. Volume kegiatan bertambah banyak
e. Sikap& perilaku dari para anggota organisasi.
2. Faktor Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Sikap dalam menghadapi perubahan lingkungan:
1. Mengadakan perubahan struktur
organisasi.
2. Mengubah sikap &
perilaku pegawai.
3. Mengubah tata aliran
kerja.
4. Mengubah peralatan
kerja.
5. Mengubah prosedur
kerja.
6. Mengadakan perubahan
dalam hubungan kerja antar personel.
Pengembangan Organisasi
1. Pengertian Pengembangan
a. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan terstuktur) suatu organisasi.
b. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan
struktur organisasi itu adaptif dengan lingkungan.
2. Perlunya Pengembangan Organisasi
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium.Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan
komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi
b. Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial
yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi
untuk masa depan organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat
organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan
kebutuhan yang ada.
4. Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan penuh dengan pertimbangan
b. Diterapkan semua sub sistem manusia,baik individu
kelompok dan organisasi.
c. Menerima intervensi baik dari dalam maupun dari luar
organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
d. Kolaborasi
e. Teori sebagai analisis.
5. Langkah-langkah pengembangan organisasi:
a. Penilaian keadaan
b. Pemecahan masalah
c. Implementasi
d. Evaluasi
METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai
macam metode yang pada dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam, yaitu
metode perkembangan perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan sikap
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
Metode pengembangan perilaku atau Behavorial Development
Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mandalam tentang
proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan
mempergunakan beberapa cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku
dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan empat
macam, yaitu jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan
balik survai.
JARINGAN MANAJERIAL
JARINGAN MANAJERIAL
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (manager grid),
disebut juga latihan jaringan (grid training), adalah suatu metode pengembangan
organisasi yang didasarkan jaringan manajerial. Teori ini dipelopori olehRobert
Blake dan Jane Mouton.Dalam metoe ini dikenal dua dimensi perilaku pimpinan,
yaitu perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang
pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam
intensitas yang sama atau berbeda.
Menurut Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan akan
menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dsan orang
dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukan perhatian yang
tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan lima
macam gaya kepemimpinan yang masing masing merupakan kombinasi dari perilaku
pimpinan, antara perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi
dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan
mempergunakan gambar jaringan manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan
perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y
menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi.
Menurut gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam
manajerial grid, adalah sebagai berikut:
(1) Grid 1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan
perhatan yang rendah baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Pada hrid
ini pimpinan hanya bertindak sebagai perantara, menyalurkan informasi dari
atasan kepada bawahan.
(2) Grid 9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan
perhatian yang tinggi terhadap produksi dan rendah terhadap orang. Pimpinan
lebih mementingkan tingkat produksi dan kurang memperhatikan orang-orang yang
membantunya.Pada grid ini pemimpin labih bersifat otoriter.
(3) Grid 1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan
perhatian yang rendah terhadap produksi dan perhatian yang tinggi terhadap
orang. Pada grid ini pimpinan berusaha menciptakan linngkungan dan suasana
kerja yang penuh persahabatan.
(4) Grid 9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan
perhatian yang tinggi terhadap orang, perhatian yang tinggi pula terhadap
produksi. Pada grid inilah menurut Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya
kepemimpinan yang palin efektif. Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang
pada orang dan produksi.
(5) Grid 5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan
perhatian yang medium baik terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi
produksi pimpinan tidak mau membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk
dicapai.
0 comments:
Post a Comment